Blogger Widgets Gena Riyanti Fitri : November 2014

Minggu, 30 November 2014

Manajemen Dan Organisasi



KATA PENGANTAR

Segala puji & syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk dan kekuatan yang dianugerahkan kepada penulis, sehingga makalah ini akhirnya terselesaikan juga. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehambaan Rosulluloh SAW yang telah memberikan petunjuk bagi kebenaran iman,ilmu dan amal bagi umat manusia sehingga berbahagialah mereka yang sadar dan ikhlas mengikutinya.
penulis sadar bahwa makalah ini amat sangat sederhana dalam arti kami masih dalam tahap belajar dalam arti masih jauh dikategorikan sebagai karya ilmiah.kami hanya mampu mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.semoga amal mereka diterima oleh ALLAH sebagai amal khasanah dan semoga ALLAH membalas jasa-jasa tersebut dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Demikian,pastilah tiada gading yang tak retak,untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun yang nantinya dapat kami jadikan pedoman untuk menulis makalah yang akan datang.terima kasih.




Depok, 30  November 2014

Penulis











DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................................................................
Kata Pengantar.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................................
B.     Rumusan Masalah..............................................................................................
C.     Tujuan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Manajemen
1.1  Pengertian dan Peranan Menejemen,\................................................
1.2  Latar Belakang Sejarah Menejemen..................................................
1.3  Fungsi Menejemen............................................................................
1.4  Ciri-Ciri Manajer.............................................................................
B.     Organisasi
1.1                          Pengertian.......................................................................................
1.2                          Pentingnya Organisasi....................................................................
1.3                          Bentuk-Bentuk Organisai..............................................................
1.4                          Prinsip-Prinsip Organisasi.............................................................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................
B.     Saran...........................................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................








 BAB I
PENDAHULUAN
B.     Latar Belakang Masalah
Ilmu manajemen sangat penting bagi kehidupan organisasi. Oleh sebab itu, manajemen erat kaitannya dengan suatu organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar pencapai tujuan yang telah ditetapkan (stoner). Oleh sebab itu, manajemen sangat penting bagi organisasi supaya target yang akan dicapai oleh organisasi tsb dapat berjalan dengan lancar. Dari berbagai sumber daya organisasi dibutuhkan manajemen. Baik sumber daya manusia, sumber daya informasi, sumber daya fisik, sumber daya keuangan dan sumber daya alam. Semua harus berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien. Tidak ada perusahaan dan organisasi yang tidak membutuhkan manajemen. Organisasi harus memiliki perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Jika hal itu tidak ada maka perusahaan atau organisasi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik.
C.     Rumusan Masalah
A.    Manajemen
1.5  Pengertian dan Peranan Menejemen
1.6  Latar Belakang Sejarah Menejemen
1.7  Fungsi Menejemen
1.8  Ciri-Ciri Manajer
B.     Organisasi
1.5                          Pengertian
1.6                          Pentingnya Organisasi
1.7                          Bentuk-Bentuk Organisai
1.8                          Prinsip-Prinsip Organisasi
D.    Tujuan
Makalah ini bertujuan Untuk mengetahui tentang manejemen dan organisasi, tentang bagaimana latar belakang sejarah menejemen fungsi menejemen dan lain-lain, serta mengetahui tentang pentingnya berorganisasi dan bentuk-bentuk organisasi itu sendiri.






BAB II
PEMBAHASAN
A.   Manajemen
1.1  Pengertian Dan Peranan Manajemen
    Pengertian Manajemen
     Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Seperti yang dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat bahwa:
“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri”

    Peranan Manajemen

1. Peran Interpersonal
           Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
  • Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
  • Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
  • Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
       Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
  • Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
  • Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
  • Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
          Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
  • Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
  • Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
  • Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
  • Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
1.2  Latar Belakang Sejarah Manajemen
  Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.

1.3   Fungsi Manejemen
  adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
  1. George R. Terry Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
  2. Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.
  3. Henry Fayol Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
Proses manajemen
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen
1.4   Ciri-Ciri Manajer
  • Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
  • Berpandang jauh kedepan.
  • Berwawasan luas.
  • Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
  • Keterampilan Manajemen yang dibutuhkan


Menurut Robert L.Katz
  • Keterampilan konseptual (conceptional skill)
  • Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
  • Keterampilan teknis (technical skill)

Menurut ricky W. Griffin:
  • Keterampilan manajamen waktu.
  • Keterampilan membuat keputusan'


B.   Organisasi

1.1   Pengertian Organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjakan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting.
Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang ada di dalam organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik.

1.2   Pentingnya Organisasi
 Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih.. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
  Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
1.3   Bentuk-Bentuk Organisasi

*      Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris) : Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.

*      Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor : Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

*      Organisasi Garis dan Staf
 Oleh Harrington Emerson : Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.

*      Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.

A.     Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip dari organisasi menawarkan petunjuk untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas struktur organisasi. Dengan kata lain, prinsip-prinsip ini adalah kriteria dari proses organisasi yang efisien. Pakar manajemen menyebutkan, statement khusus terkait dengan prinsip organisasi dalam manajemen. Beberapa prinsip organisasi itu antara lain :
  • Kesatuan Tujuan.
  • Divisi Kerja dan Spesialisasi.
  • Delegasi Kewenangan
  • Koordinasi.
  • Kesatuan Komando.
  • Fleksibilitas.
  • Sederhana.
  • Rentang Kendali.
  • chain of Command.
  • Prinsip Pengecualian.
  • Wewenang dan Tanggung Jawab.
  • Efisiensi.
  • Keseimbangan yang Wajar.
  • Pemisahan fungsi lini dan staff.





BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat bahwa:
“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri”.

B.   Saran
Mungkin Makalah ini tidak sempurna tetapi bisa untuk sebagai sarana pengatahuan maka dari itu penulis meminta kritik dan saranya atas makalah yang penulis buat.



















Daftar Pustaka





Jumat, 21 November 2014

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil



MAKALAH PENGANTAR BISNIS "KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL"



Nama : Gena Riyanti F.
NPM : 24214481
Kelas : 1EB19








K A T A   P E N G A N T A R
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Sebagai penulis, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pengumpulan sumber informasi dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan isi ataupun bahasanya. Namun harapan penulis adalah agar dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata “Tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, masih banyak kekurangan yang luput dari perhatian, oleh karena itu penulis memohon maaf jika ada kesalahan yang kurang berkenan. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca umummya.




Depok,23 November 2014


   Penulis                     











BAB I
PENDAHLUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru , menentukan cara produk baru , menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Sedangkan Kewirausahaan adalah suatu sikap yang berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha , guna memenuhi  kebutuhan ataupun mencapai kemakmuran dengan inovasi – inovasi yang dimiliki .
Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan).
Secara sederhana perbedaan antara perusahaan kecil dengan kewirausahaan adalah  kewirausahaan adalah berbentuk seorang pemimpin yang mampu memimpin anggotanyan untuk mencapai tujuannya tersebut. Sedangkan perusahaan kecil berbentuk organisasi atau kelompok kecil.

B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Pengertian Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
2.      Perkembangan franchising di Indonesia
3.      Ciri-ciri perusahaan kecil
4.      Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
C.     Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2.      Untuk mengetahui kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
3.      .      Untuk memahami kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba ( franchising)
4 Untuk  memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil
5.      .      Untuk memahami keuntungan perusahaan kecil
6.      Untuk mengetahui perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil









BAB II
PEMBAHASAN
         1.         Pengertian Kewiraswastaan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia , wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru , menentukan cara produk baru , menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya .

Pengertian Kewirausahaan
a . Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif  berusaha meningkatkan hasil karyanya 
     dalam arti meningkatkan penghasilan .
b . Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan  dan    keinginan melalui inovasi , tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (robin  1996 )
c . Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran .

Dari pengertian di atas dapat di abil kesimpulan bahwa Kewirausahaan adalah suatu sikap yang berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha , guna memenuhi  kebutuhan ataupun mencapai kemakmuran dengan inovasi – inovasi yang dimiliki .
            Ciri-ciri  seorang kewirausahaan antara lain :
  Selalu optimis
  Secara terus-menerus melihat peluang yang tidak dapat dilihat oleh orang lain
  Tidak Pernah merasa puas, dan selalu dapat mengeksploitasi perubahan yang ada
  Selalu mempunyai komitmen untuk menang
  Mempunyai inuisi yang tajam
  Action oriented
  Dapat memanfaatkan ancaman menjadi peluang

         2.         .      Perkembangan franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
1)      rumah makan/restoran
2)      jasa pemasaran
3)      hotel
4)      toko buku dan toko cindera mata
5)      minimarket
6)      persewaan kendaraan
7)      pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8)      penata rambut, salon kecantikan, dll.
Di sisi lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya dengan mempergunakan format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen dari jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut antara lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret dan lain-lainnya.
Sebagaimana diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ), seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama yang cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250 perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap saji.
Pesatnya perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara franchising/waralaba :

· Pilih produk yang akan dijual.
· menentukan perusahaan waralaba tempat kita akan bermitra.
· Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli.
· Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa.
· Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut.

         3.         Pengertian Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00.milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi
 Ebert dan Griffin mendefinisikan bisnis kecil adalah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi  pasar. Bisnis kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang menjalankan bisnis ini adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.
         4.         Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
a.       Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
b.      Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
c.       Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan
d.       Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

         5.         Perbedaan Kewirausahaan dan Perusahaan kecil.
Banyak guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng  atau tidak.
Namun ada yang Berpendapat lain bahwa kewirausahaan dan Perusahaan kecil berbeda misalnya Perbedaan dari kewirausahaan dan bisnis sangat mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.

































BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
ü Berdiri diatas kekuatan sendiri.
ü Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
ü Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
ü Mengambil resiko.
ü Tegas.
ü Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
*      Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
*      Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
*      Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

DAFTAR PUSTAKA

http://edropratama17.blogspot.com/2012/11/pengantar-bisnis-bab-4-kewiraswastaan.html