MAKALAH PENGANTAR BISNIS "KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL"
Nama
: Gena Riyanti F.
NPM
: 24214481
Kelas
: 1EB19
K A T
A P E N G A N T A R
Alhamdulillah,
dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Sebagai
penulis, kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam pengumpulan sumber informasi dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penulis
menyadari akan kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan isi ataupun bahasanya.
Namun harapan penulis adalah agar dapat diterima dan bermanfaat
bagi para pembaca.
Akhir kata “Tak
ada gading yang tak retak”, begitu pula dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, masih banyak
kekurangan yang luput dari perhatian, oleh karena itu penulis memohon maaf jika
ada kesalahan yang kurang berkenan. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca
umummya.
Depok,23 November
2014
Penulis
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru , menentukan cara produk baru , menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.
Sedangkan Kewirausahaan adalah suatu sikap yang berusaha untuk memanfaatkan
peluang usaha , guna memenuhi kebutuhan ataupun mencapai kemakmuran
dengan inovasi – inovasi yang dimiliki .
Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah
tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan).
Secara sederhana perbedaan antara perusahaan kecil
dengan kewirausahaan adalah kewirausahaan adalah berbentuk seorang
pemimpin yang mampu memimpin anggotanyan untuk mencapai tujuannya tersebut.
Sedangkan perusahaan kecil berbentuk organisasi atau kelompok kecil.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Pengertian Kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
2. Perkembangan franchising di Indonesia
3. Ciri-ciri perusahaan kecil
4. Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis
kecil
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu:
1. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2. Untuk mengetahui kewiraswastaan , wiraswasta, wiraswastawan
3. . Untuk memahami kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba ( franchising)
4 Untuk memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan
kecil
5. . Untuk memahami keuntungan perusahaan kecil
6. Untuk mengetahui perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kewiraswastaan
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia , wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru , menentukan cara produk baru , menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya .
Pengertian
Kewirausahaan
a .
Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya
dalam arti meningkatkan penghasilan .
b .
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi , tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (robin 1996 )
c .
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran .
Dari
pengertian di atas dapat di abil kesimpulan bahwa Kewirausahaan adalah suatu
sikap yang berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha , guna memenuhi
kebutuhan ataupun mencapai kemakmuran dengan inovasi – inovasi yang dimiliki .
Ciri-ciri seorang kewirausahaan antara lain :
Selalu optimis
Secara terus-menerus melihat peluang yang tidak dapat dilihat oleh orang lain
Tidak Pernah merasa puas, dan selalu dapat mengeksploitasi perubahan yang ada
Selalu mempunyai komitmen untuk menang
Mempunyai inuisi yang tajam
Action oriented
Dapat memanfaatkan ancaman menjadi peluang
2.
.
Perkembangan franchising di Indonesia
Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem
bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya
diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun
l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami
berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi
waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut
sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian
pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari
sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari
keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK)
berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden
Egg, pada dekade 60-an.
Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri
eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko
kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi
pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang
mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai
dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha
rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer
Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat
pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga
tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250
perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing,
dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
1) rumah
makan/restoran
2) jasa
pemasaran
3) hotel
4) toko
buku dan toko cindera mata
5) minimarket
6) persewaan
kendaraan
7) pusat
kebugaran dan perawatan tubuh
8) penata
rambut, salon kecantikan, dll.
Di sisi
lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya dengan mempergunakan
format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau
hanya sekitar 10 persen dari jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia.
Perusahaan lokal tersebut antara lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye
Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret dan lain-lainnya.
Sebagaimana
diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia
pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ),
seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama
yang cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain
seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan
Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat.
Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai
penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui
master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima
waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu
jaringan format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan dari
data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250 perusahaan
penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap
saji.
Pesatnya
perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh jumlah
populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan masyarakat
bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
Kiat-kiat
memilih usaha dengan cara franchising/waralaba :
· Pilih produk yang akan dijual.
· menentukan perusahaan waralaba tempat kita akan bermitra.
· Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli.
· Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa.
· Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut.
· Pilih produk yang akan dijual.
· menentukan perusahaan waralaba tempat kita akan bermitra.
· Pelajari estimasi keuangan yang disodorkan pada penawaran secara jeli.
· Pastikan nama warala yang ditawarkan tidak dalam sengketa.
· Kenali kredibilitas dari pemilik brand waralaba tersebut.
3.
Pengertian
Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah
tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak
Rp. 1.000.000.000,00.milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha
lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau
koperasi
Ebert dan
Griffin mendefinisikan bisnis kecil adalah suatu usaha yang dimiliki dan
dikelola secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi pasar.
Bisnis kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang
menjalankan bisnis ini adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.
4.
Ciri-Ciri
Perusahaan Kecil
a.
Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas
antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola
dalam UKM.
b.
Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun
terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke
negara-negara mitra perdagangan
d.
Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana
prasarana yang kecil.
5.
Perbedaan
Kewirausahaan dan Perusahaan kecil.
Banyak guru
, dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil
itu berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan
nya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka
sama-sama berbisnis
2. Pengukuran
potensi bisnis sama
3. Kapasitas
dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur
permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan
dimulai
5. Jiwa
enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung
pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah
langgeng atau tidak.
Namun ada yang Berpendapat lain
bahwa kewirausahaan dan Perusahaan kecil berbeda misalnya Perbedaan
dari kewirausahaan dan bisnis sangat mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan
memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki
badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada
lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial
kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan
lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih
meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan
dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil.
Pengertian
wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih
dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan
untuk :
ü Berdiri diatas kekuatan sendiri.
ü Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
ü Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
ü Mengambil resiko.
ü Tegas.
ü Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf
hidup yang lebih baik bagi semua orang.
Dalam wiraswasta
ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur
tersbut adalah :
Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang.
Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.
Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman
kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai
keberhasilan yang lebih tinggi.
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran
atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga
yang akan dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar